Minggu, 18 April 2010

Pandangan Remaja untuk Nilai-nilai Tradisional

Untuk remaja pada masa kini, banyak yang tidak memperdulikan nilai-nilai tradisional yang mungkin masih melekat di darah keluarga kita. Banyak remaja zaman sekarang yang kurang mempunyai sikap sopan santun walaupun sikap tersebut diturunkan dari generasi keluarga. Mengapa mereka bersikap seperti orang yang tidak mengenal nilai-nilai tersebut? Tentu pertanyaan ini mempunyai jawabannya. Tentunya dunia ini berevolusi dan terus berkembang. begitu juga dengan adat istiadat dari negara asing yang masuk ke Indonesia yang di bantu oleh terjadinya globalisasi. Tentunya nilai-nilai tradisional pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya. sama halnya dengan nilai-nilai yang berkembang di luar. Jadi pada dasarnya kita harus pintar dalam menilai budaya yang kita miliki dan budaya asing yang dimiliki oleh orang asing.

Pada dasarnya, manusia berkembang tegantung dengan lingkungan disekitarnya. Begitu juga dengan remaja zaman sekarang. Remaja masa kini berkembang di zaman modern dimana banyak budaya asing yang sudah masuk ke lingkungan hidup mereka. Jadi pada dasarnya remaja-remaja zaman sekarang hanya mencoba untuk beradaptasi dengan lingkungan hidup masa kini. Berbeda dengan generasi yang lalu yang dimana mungkin budaya asing masih belum masuk ke lingkungan kita.

Budaya yang di pelajari oleh remaja masa kini jelas berbeda dengan yang dipelajari oleh remaja zaman dulu. Mungkin di masa lalu remaja harus menghormati bahkan takut dengan dengan orang yan lebih tua. Dari nilai ini kita dapat mendapat bahwa kita sebagai remaja tetap harus menghormati orang yang tua, namun takut kepada orang yang lebih tua bukan merupakan hal yang baik untuk para remaja. Sedangkan di budaya asing remaja dapat melakukan apapun yang diinginkanny. Dari budaya ini, hal baik yang dapat dilihat adalah remaja dapat berkembang dengan cara selalu mengeluarkan kreatifitas mereka, namun apabila mereka dibiarkan begitu saja, maka merka akan kehilangan rasa sopan santun yang seharusnya ada dalam diri mereka masing-masing. Melalui contoh ini kita dapat melihat bahwa kedua budaya ini mempunyai sisi baiknya tersendiri.

Mungkin di mata generasi tua bahwa remaja tidak mementingkan nilai-nilai tradisional yang dimiliki, tetapi sebernarnya remaja tersebut hanya tidak tahu dan tidak familiar dengan nilai-nilai tesebut karena yang hal yang mereka pelajari sudah berbeda dari yang dipelajari oleh generasi-generasi tua. Di mata remaja, menurut mereka bahwa hal tersebut tidak familiar dan aneh apabila merka ikuti, jadi mereka hanya menganggap bahwa hal tersebut tidak pernting bagi mereka.

Maka sebaiknya nilai-nilai tradisonal yang ada dan nilai-nilai masa kini lebih baik kombinasi menjadi satu untuk membentuk karakter yang lenih baik untuk para remaja. Dengan mengambil nilai-nilai baik dari kedua pihak dan meniggalkan yang buruk merupakan salah satu solusi yang baik.